Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhatal-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.
Al-Haditsiyah, Kairo, 1991.
Sumber : http://www.voa-islam.com
قَالُوا
يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي
الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا
وَبَيْنَهُمْ سَدًّا
"Mereka
berkata; "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya-juj dan Ma-juj itu
orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami
memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding
antara kami dan mereka?"." (QS. Al-Kahfi: 94)
حَتَّى
إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ
يَنْسِلُونَ وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ
أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ
هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ
"Hingga
apabila dibukakan (tembok) Ya-juj dan Ma-juj, dan mereka turun dengan
cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan
janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata
orang-orang yang kafir. (Mereka berkata); “Aduhai celakalah kami,
sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah
orang-orang yang zhalim." (QS. Al-Anbiya: 96)
Ya-juj dan Ma-juj dalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh -isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, berkata: "Nabi shallallahu
alaihi wasallam bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda; “Tiada
Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat
pada hari kiamat, (yaitu) Telah dibukanya penutup Ya-juj dan Ma-juj
seperti ini!" Beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70 atau 90), Aku bertanya; “Ya Rasulullah, apakah kita akan dihancurkan walaupun ada orang-orang shalih?” Beliau menjawab; “Ya, Jika banyak kejelekan.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)
Jenis dan Asal Usul Ya-juj dan Ma-juj
Berdasarkan
pendapat yang paling kuat, Ya-juj dan Ma-juj merupakan isim ‘Ajam dan
Laqab (julukan). Para ulama sepakat, bahwa Ya-juj dan Ma-juj termasuk
spesies manusia. Hanya saja, para ulama berbeda dalam menentukan siapa
nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam 'alaihis salam dan Hawa atau dari Adam saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh 'alaihis salam
dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana
dijelaskan dalam tarikh, Nabi Nuh mempunyai tiga anak, Sam, Ham,
Syis/At-Turk. Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafuts bin Nuh.
Menurut
Al-Maraghi, Ya-juj dan Ma-juj berasal dari satu ayah yaitu Turk. Ya-juj
adalah At-Tatar (Tartar) dan Ma-juj adalah Al-Maghul (Mongol), namun
keterangan ini tidak kuat. Mereka tinggal di Asia bagian Timur dan
menguasai dari Tibet, China sampai Turkistan Barat dan Tamujin. Mereka
dikenal sebagai Jengis Khan (berarti Raja Dunia) pada abad ke-7 H di
Asia Tengah dan menaklukan Cina Timur. Ditaklukan oleh Quthbuddin Bin
Armilan dari Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. “Batu”anak
saudaranya menukar dengan negara Rusia tahun 723 H dan menghancurkan
Babilon dan Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah Romawi
dengan menggantikan anak saudaranya Manju, diganti saudaranya Kilay yang
menaklukan Cina.
Saudaranya
Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan Bagdad pada masa daulah
Abasia ketika dipimpin Khalifah Al-Mu’tashim Billah pertengahan abad
ke-7 H / 656 H.
Ya-juj
dan Ma-juj adalah kaum yang banyak keturunannya. Menurut mitos, mereka
tidak mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka
taat pada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada yang menyebut
mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang
sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka panjang,
tapi ini tidak berdasar.
Pada QS.
Al-Kahfi:94, Ya-juj dan Ma-juj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika
mereka melewati perkampungan, membabat semua yang menghalangi dan
merusak atau bila perlu membunuh penduduk. Karenya, ketika Dzulkarnain
datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus
dan mengusik ketenangan penduduk.
Siapakah Dzulkarnain?
Menurut
versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar bin Philips Al-Maqduny
Al-Yunany (orang Mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun.
Membangun Iskandariah dan murid Aristoteles. Memerangi Persia dan
menikahi puterinya.
Mengadakan ekspansi ke India dan menaklukan Mesir.
Menurut
Asy-Syaukany, pendapat di atas sulit diterima, karena hal ini
mengisyaratkan ia seorang kafir dan filosof. Sedangkan Al-Quran
menyebutkan; “Kami (Allah) mengokohkannya di bumi dan Kami memberikan kepadanya sebab segala sesuatu.” (QS. Al-Kahfi: 84)
Menurut
sejarawan muslim Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu
Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M.).
Kerajaannya disebut At-Tababi’ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua
tanduk), karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk
matahari di Barat sampai Timur. Menurut Ibnu Abbas, ia adalah seorang
raja yang shalih.
Dzulqarnain
seorang pengembara dan ketika sampai di antara dua gunung antara
Armenia dan Azzarbaijan, atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun
benteng. Para arkeolog menemukan benteng tersebut pada awal abad ke-15
M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut sebagai “Babul
Hadid” (Pintu Besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga
Syah Rukh dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo
pada tahun 1403 H. Pernah diutus oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana
dan bertamu pada Timurleng. “Babul Hadid” adalah jalan penghubung
antara Samarqindi dan India.
Benarkah Tembok Cina Adalah Tembok Zulkarnain?
Banyak
orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat
Al-Kahfi. Dan yang disebut Ya-juj dan Ma-juj adalah bangsa Mongol dari
Utara yang merusak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka
taklukkan. Marikita cermati kelanjutan surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu.
Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.
Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.
Ada tiga
hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama,
tembok Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi.
Kedua, tembok itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja
Dinasti Han, Ming, dan seterusnya, sambung-menyambung. Ketiga, dalam
Al-Kahfi: 86, ketika bertemu dengan suatu kaum di Barat, Allah
berfirman, “Wahai Zulkarnain, terserah padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau engkau berikan kebaikan pada mereka.”
Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu langsung dari Tuhan, sedangkan
raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa tembok Cina bukan yang
dimaksud dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok Zulkarnain?
Beberapa Penelitian Tembok Ya’juj
Abdullah
Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur’an menulis bahwa di distrik Hissar,
Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di
antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke
India dengan ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama
buzghol-khana dalam bahasa Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab
al-hadid. Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya
tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina
pernah melewati pintu berlapis besi itu dalam perjalanannya ke India di
abad ke-7. Tidak jauh dari sana ada danau yang dinamakan Iskandar Kul.
Di tahun 842 Khalifah Bani Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus sebuah tim
ekspedisi ke gerbang besi tadi. Mereka masih mendapati gerbang di antara
gunung selebar 137 meter dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari
balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung
daun pintu raksasa. Persis seperti bunyi surat Al Kahfi. Pada Perang
Dunia II, konon Winston Churchill, pemimpin Inggris, mengenali gerbang
besi itu.
Letak Perkiraan Tembok Besi Berada
Apa pun
tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada
sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan
yang sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit
oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada
peta-peta Islam maupun Rusia, terletak di republik Georgia.
Al-Syarif
al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan
Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah).
Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun
Iskandar Dzul Qarnain untuk memenjarakan Ya’juj-Ma’juj terbuka.Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhatal-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.
Rombongan
Sallam berangkat ke Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail,
penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke
daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu
ke Raja Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak
dikenal sekarang). Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk
membantu Sallam sampai ke pegunungan Ya’juj-Ma’juj.
27 hari
Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di
sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari,
Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah
berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam
bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Ya’juj dan Ma’juj
tempo dulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu
berpenghuni dan berada di balik gunung tempat Ya’juj-Ma’juj berada.
Sallam
kemudian pergi menuju pegunungan Ya’juj-Ma-juj. Di situ ia melihat
pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah
ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.
Dalam
Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu
disebutkan dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya,
silakan baca: Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif
al-Idrisi, hal. 934 -938).
Al-Idrisi
juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar
pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari.
Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan
reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari
dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk
jenis manusia yang konon Ya-juj-Ma-juj itu.
Ya’juj-Ma’juj
sendiri, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq,
adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu,
menyerbu, dan membunuh suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering
menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Ya’juj
dan Ma’juj kepada Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar
kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu
menutupnya dengan tembok dan pintu besi.
Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan jebol. Mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.
Dalam
Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam
pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang
pernah melihat Ya-juj-Ma-juj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan
orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan
mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu,
Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand
(Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di
Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil
penelitiannya kepada Khalifah.
Kalau
menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah,
pegunungan Ya’juj-Ma’juj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina.
Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Soalnya di
sebelah Barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.
Ditulis oleh: Damar Dwiyadi Pratama dari artikelmenarik.wordpress.com
(PurWD/voa-islam.com)
Referensi:
Az-Zuhaily, Tafsir Al-Munir.
Dr. Thaha Ad-Dasuqy, ‘Aqidatuna Wa Shilatuha Bil Kaun Wal Insan Wal Hayat, Darul Huda, Kairo, 1995.
Syekh Sya’ban ‘Abdulhadi Abu Rabah, Islamiyat, Haqaiq Fi Dzilli Tauhid Al-Ara Al-Islamiyah, Muassasah Al-’Arabiyah Al-Haditsiyah, Kairo, 1991.
Sumber : http://www.voa-islam.com
0 comments:
Post a Comment